Penyakit Jantung Pembunuh Utama Kesehatan Wanita

Suatu hasil penelitian global menunjukkan, di antara 16,5 juta penderita penyakit pembuluh darah jantung yang meninggal setiap tahun, sekitar 8,6 juta adalah kaum wanita. Angka itu merupakan dua kali lipat jumlah wanita penderita kanker mulut rahim dan kanker kelenjar payudara. Keadaan aktualnya ialah rendahnya tingkat pengetahuan kaum wanita terhadap bahaya penyakit pembuluh darah jantung, kebanyakan kaum wanita tetap tidak menyadari bahayanya penyakit jantung, sebaliknya mengkhawatirkan bahaya penyakit jantung pada suaminya lebih besar daripada dirinya sendiri, hanya 13 persen kaum wanita yakin bahwa penyakit jantung menjadi ancaman yang sangat besar terhadap jiwa mereka.

Kejangkitan penyakit pembuluh darah jantung menjelujuri nasib wanita seumur hidup.

Kaum wanita pada masa pubertas mudah mengidap radang otot jantung dan penyakit jantung rematik. Mendapat komplikasi penyakit jantung masa hamil atau kehamilan penderita penyakit jantung merupakan salah satu sebab utama kematian wanita hamil dan wanita bersalin. Pasca masa menopause, sehubungan dengan merosotnyanya fungsi kandung telur dan menurunnya sekresi estrogen secara berangsur-angsur, ini akan menambah kadar lemak dalam darah dan peningkatan kepekatan darah yang menimbulkan pengerasan pembuluh nadi dan bertambahnya kesempatan berjangkitnya penyakit jantung koroner. Di antaranya, bahaya penyakit jantung koroner adalah paling berat, seiring dengan bertambahnya usia wanita, obesitas, sindrom metabolisme serta tingkat kejangkitan penyakit kencing manis pada kelompok wanita bertambah, dampak penyakit jantung koroner terhadap kesehatan wanita semakin menonjol, dan pasti akan mendatangkan beban sosial dan ekonomi yang maha besar. Penyimpulan sederhana terhadap penyakit jantung koroner di kalangan wanita sebagai berikut.

Kecirian kejangkitan penyakit jantung koroner.

Sama dengan kaum lelaki, usia kejangkitan penyakit jantung koroner juga cenderung memuda. Data statistik terbaru menunjukkan, dewasa ini, jumlah wanita muda di bawah usia 45 tahun penderita penyakit jantung terus bertambah dengan laju 9.000 orang setiap tahun.

Kecirian unsur bahaya wanita penderita penyakit jantung koroner.

1. Merokok dan berat badan berlebihan memicu bahaya lebih besar bagi kaum wanita mengidap penyakit jantung koroner. Banyak wanita penderita jantung koroner tidak menemukan keabnormalan yang nyata pada tekanan darah atau lemak dalam darah, tapi secara merata mempunyai kebiasaan kurang baik yaitu merokok dan minum arak serta muncul gejala obesitas. Risiko merokok memungkinkan kaum lelaki mengidap penyakit jantung koroner bertambah 4-6 kali lipat, sedangkan risiko itu bertambah 6-9 kali lipat pada kalangan wanita.

2. Kejangkitan dan keseriusan penyakit kencing manis di kalangan lelaki dan wanita sama-sama terdapat faktor bahaya yang sangat besar, tapi dampaknya lebih serius di kalangan wanita, hampir sama sekali menghilangkan keunggulan kaum wanita di bidang fisiologi, dan lebih nyata menambah tingkat kejangkitan infark otot jantung dibandingkan dengan kaum lelaki.

3. Pengaruh masalah perasaan (emosi) yang mengakibatkan kejangkitan penyakit jantung terhadap kaum wanita lebih besar daripada tekanan kerja. Kehidupan pernikahan yang berjalan tidak sesuai dengan yang diinginkan mudah menyebabkan kaum wanita mengidap penyakit jantung, dan angka itu lebih tinggi tiga kali lipat daripada kaum wanita yang bahagia kehidupan pernikahannya, tapi bagi kaum lelaki terutama disebabkan tekanan kerja.

4. Mati haid merupakan suatu unsur bahaya yang khusus bagi kaum wanita. Sedangkan perubahan serentetan unsur seperti keabnormalan lemak dalam darah, naiknya kadar gula darah, keabnormalan mekanisme penggumpalan darah dan perusakan fungsi endothelium, semuanya didatangkan pasca mati haid.

Kecirian klinis wanita penderita penyakit jantung koroner.

1. Gejalanya tidak tipikal. Terutama termanifestasi pada banyaknya chief complaint, masalah yang ditemukan dalam pemeriksaan sangat kecil. Gejalanya termanifestasi pada sesak dada, perasaan tegang dan rasa berat di dada. Misalnya, sindrom koroner akut ACS, gejala utama di kalangan penderita lelaki ialah nyeri dada, sedangkan gejala tersebut di kalangan wanita ialah nyeri punggung dan banyak mengeluarkan keringat. Penderita infark otot jantung akut AMI di kalangan lelaki kebanyakan termanifestasi pada rasa berat di dada, kalau chief complaint di kalangan wanita umumnya muncul gejala sukar bernapas, sangat letih, nyeri dada serta nyeri di bagian perut, leher dan pundak dan kadang-kadang merasa mual. Terjadinya infark otot jantung yang tidak bergejala di kalangan wanita usia lanjut yang mempunyai pembawaan penyakit kencing manis lebih banyak dari pada kaum lelaki, sebagian termanifestasi pada klinis gagal jantung.

2. Dampak penyakit jantung koroner di kalangan wanita pada hawa dingin lebih tinggi daripada lelaki, komplikasi serta tingkat kematiannya juga lebih tinggi daripada lelaki.

3. Kecirian angiography. Pembuluh darah wanita lebih halus daripada lelaki, mudah tersumbat dan memicu penyakit jantung.

Kecirian pengobatan wanita penderita penyakit koroner jantung.

Rendahnya tingkat pengobatan. Berjangkitnya penyakit jantung di kalangan wanita, umumnya tidak menjalani pengobatan pro-aktif dan tingkat kematiannya relatif tinggi.

*Sumber

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.